SD ‘AISYIYAH KASONGAN
Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Katingan berdiri seiring dengan terbentuknya Kabupaten Katingan tahun 2002. Walaupun secara definitif baru terbentuk tahun 2002, tetapi jauh sebelum itu Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah telah lebih dulu berdiri dan melahirkan beberapa amal usahanya, seperti TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal dan MTs Muhammadiyah. Kemudian perlahan tapi pasti bertambah amal usaha di bidang pendidikan seperti SMA Muhammadiyah, UMP Kampus II, sehingga melengkapi jalur pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. Tahun 2011 dan 2012 beberapa angggota baik di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menyuarakan perlunya sekolah dasar untuk melengkapi jalur pendidikan berkesinambungan di lingkungan Muhammadiyah. Usulan ini semakin menguat seiring dengan kebutuhan orang tua terhadap pendidikan dasar yang berbasis islam. Sehingga pada tahun 2016 Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah menginisiasi pertemuan dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah untuk membahas pendirian SD, dan dari hasil rapat tersebut Pimpinan Daerah Muhammadiyah menyetujui dan mendukung sepenuhnya pendirian SD dengan nama SD ‘Aisyiyah Kasongan, di bawah pembinaan Majelis Pendidikan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Katingan.
Tahun 2017 dibentuklah tim untuk melaksanakan pendirian SD ‘Aisyiyah, dan pada tahun 2017 pula dimulainya penerimaan siswa. Awal penerimaan terdapat 5 (lima) orang siswa, kemudian ada tambahan 4 (empat) sehingga berjumlah 9 (sembilan) siswa. SD ‘Aisyiyah berdiri menggunakan konsep yang berbeda dengan sekolah yang ada. Melalui visi “Membangun Kecerdasan Fisik Dan Psikis Anak Secara Seimbang, Melalui Pendidikan Dasar Islami”, SD ‘Aisyiyah berupaya menekankan pada pembentukan karakter anak sejak kelas 1, membiasakan perilaku islami serta ibadah harian, dan pendekatan secara personal terhadap siswa. Hal ini didasari pemahaman bahwa masing-masing anak mempunyai perbedaan yang khas dan tidak dapat dibandingkan satu dengan yang lain, sehingga dengan mengenali siswa secara personal akan dapat diketahui potensi siswa. Siswa akan dibimbing untuk mengembangkan potensinya, sehingga diharapkan siswa memiliki skill sesuai bakat dan minatnya. Selain itu SD ‘Aisyiyah menerapkan program inklusif, yaitu menerima ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) tingkat ringan, dan sampai saat ini telah menerima 3 (tiga) ABK.
Kurikulum yang digunakan di SD ‘Aisyiyah adalah perpaduan kurikulum Dinas Pendidikan dan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ditambah dengan muatan lokal yang berkaitan dengan budaya setempat seperti tari, bahasa dan pengenalan adat istiadat setempat. Model pembelajaran secara tematik dengan metode di dalam dan di luar ruangan sehingga siswa tidak mudah bosan. Kemudian untuk kegiatan tambahan terdapat intra kurikuler yaitu Tapak Suci dan Kepanduan Hizbul Wathan. Kegiatan Ekstra Kurikuler sementara ada panahan dan tari.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar